Kamis, 31 Januari 2013

Habibe hidupkan N250 lewat PT.RAI

Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah RI pada tahun 1998, akibat tekanan IMF. “N250 is still the best” ujar Habibie di Jakarta, 20/8/2012. Pesawat tersebut akan terbang dalam lima tahun ke depan dengan perubahan rancangan pesawat yang serba digital. “Kami akan mendesain ulang pesawat, salah satunya mesin. Ini perlu karena ada gap teknologi kurang lebih 20 tahunan,” ujar Habibie.
N-250 adalah pesawat regional turboprop rancangan asli IPTN, Indonesia. Pesawat ini primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang, dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya, saat diluncurkan tahun 1995.
Rencana menghidupkan kembali N-250 muncul setelah berdirinya PT Regio Aviasi Industri (RAI), kerjasama PT Ilthabi Rekatama milik putra sulung Habibie, Ilham Akbar Habibie, pemegang saham 51% dan PT Eagle Capital milik Erry Firmansyah pemegang saham 49%. BJ Habibie menjadi Ketua Dewan Komisaris di perusahaan tersebut.
Proyek menghidupkan kembali N250 pun dimulai. Pada tanggal 11/08/2012 dilakukan penandatanganan proyek pengembalian dan penyelesaian pesawat N250. Habibie menargetkan pesawat N250 mendapatkan sertifikat Federal Aviation Administration (FAA) dalam lima tahun ke depan.
Peluang pasar N250 di Indonesia memang masih besar. Saat ini, Wings Air terus memesan pesawat sejenis N250 yakni ATR-72. Begitu pula dengan Merpati yang memilih pesawat China MA-60. Pesawat jenis ini dibutuhkan untuk penerbangan di pelosok Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatera, Nusa Tenggara. Selain Indonesia, negara kawasan Asia Tenggara juga membutuhkan pesawat jenis ini.

BJ Habibie berencana mengajak sejumlah eks karyawan IPTN yang tersebar di berbagai negara, untuk merintis industri pembuatan pesawat milik swasta itu. “Mereka kepingin pulang,” kata Presiden Republik Indonesia ketiga ini. Habibie juga ingin melibatkan Kemenristek, BPPT, PT DI dan lainnya dalam kerjasama dengan PT RAI.
Tentu Pak Habibie yang malang melintang di dunia penerbangan, memiliki rencana besar untuk pengembangan PT RAI.
Setelah merampungkan N250 dengan teknologi yang jauh lebih canggih, kemungkinan Habibie akan menghidupkan kembali proyek N2130 bersaing dengan: Boeing, Airbus, Embrair, Bombardier dan Sukhoi Super Jet. Perusahaan ini tidak mudah lagi ditekan oleh dunia Internasional, seperti halnya IPTN dulu, selaku BUMN.

Hikmah Munculnya PT RAI
Ketika proyek pesawat N250 dihentikan oleh pemerintah, para insinyur IPTN berpencar ke seluruh dunia, termasuk bekerja di Boeing, Airbus, Embrair, CASA, Iran, dan lain sebagainya. Anggap saja para insinyur itu sedang beasiswa atau sekolah dibiayai pihak asing. Kini dengan ilmu tambahan yang diperoleh, Habibie mengajak mereka pulang kampung, untuk membangun industri dirgantara Indonesia yang membanggakan.
Habibie bosan berkarya dengan mengusung bendera negara lain. Tidak kurang 63 hak paten di bidang Aeronotika telah dibuat Habibie. Dia berharap para ahli penerbangan Indonesia lainnya, punya semangat yang sama, membuat pesawat dengan bendera merah-putih.
Dengan target utama membangun N2130, tidak heran Habibie ingin melibatkan Kemenristek, BPPT, PT DI dan lainnya, bekerjasama dengan PT RAI.

Disain N2130
Jika melihat rekam jejak BJ Habibie di dunia penerbangan, Indonesia memiliki harapan besar untuk kembali berkibar di bidang industri dirgantara. Tentu pendirian perusahaan dirgantara swasta, bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika PT RAI berniat menjadi manufaktur pesawat, bukan sekedar perancangan atau biro disain. Untuk bisa masuk ke tahap manufaktur pesawat dibutuhkan alat produksi serta modal produksi yang besar. Kita belum tahu, sekuat apa modal PT RAI, jika benar ingin menjadi perusahaan manufaktur pesawat di Indonesia.
Rencananya, PT RAI akan menyiapkan fasilitas baru untuk menghidupkan pesawat N250. Engineering pesawat akan menjadi tanggung jawab PT Ilthabi Rekatama. Sementara permodalan menjadi urusan PT Eagle Capital.
Sebenarnya masih ada skema bisnis lain yang bisa dijajaki agar PT RAI bisa bergerak. Untuk sementara PT RAI bisa joint production dengan PT DI dalam membangun kembali N250. Jika tahap awal PT RAI harus menanggung semua proses produksi N250, agak riskan dari sisi permodalan. Lain halnya bila N250 nanti telah terbang dan mendapatkan sertifikat FAA.
Blueprint dan lisensi N250 bisa dibayar ke PT DI dengan sistem persentase penjualan. PT DI bisa mendapatkan tambahan cashflow sementara PT RAI menghemat biaya produksi pesawat.

Sejarah industri penerbangan swasta menunjukkan, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan agar industri tersebut hidup dan berkembang. Hal ini yang dilakukan AS terhadap Boeing, maupun Perancis dan negara Eropa lainnya terhadap Airbus.
Pemerintah diharapkan ikut membantu PT RAI, yang nota bene mencoba menghidupkan industri strategis Indonesia. Dengan nama harum Habibie di dunia penerbangan internasional, bisa saja dia menggandeng investor swasta asing. Namun yang kita butuhkan adalah tumbuhnya industri penerbanagn dalam negeri yang juga diurus anak negeri. Pak Habibie….I love you full…..!(JKGR).

Apollo XI Ternyata Membawa Bendera Indonesia

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQSpr9JPSDofrim07g0dmWINTNcjiy3M3ueuWlCniLwSUxX9KkX 
Apollo adalah nama serentetan roket ruang angkasa Amerika Serikat. Yang paling terkenal ialah perjalanan Apollo XI yang membawa tiga astronot: Neil Armstrong, Edwin Aldrin dan Michael Collins, pada tanggal 16 Juli 1969 menuju bulan. Tanggal 21 Juli Armstrong dan Aldrin sebagai manusia pertama mendarat di bulan, dan berjalan-jalan di sana selama satu jam lima puluh empat menu. Di bulan ditaruhnya bendera 136 negara. Tanggal 24 Juli para astronot itu selamat kembali ke bumi. Apollo XI telah berhasil mendaratkan manusia di permukaan bulan.

Pesawat Apollo XI terdiri atas tiga bagian: 1) roket Saturnus V yang bertingkat tiga, berat 3.817 ton dan panjang 110,6 m; 2) pesawat induk Columbia dengan ruang pengemudi (command module) di dalamnya dan 3) pesawat pendarat Eagle, berbentuk segitiga, berat 16 ton, tinggi : ± 7 m, jarak antar kaki-kakinya ± 10 m. Ketiga pesawat tersebut. sendiri-sendiri juga merupakan mesin rumit susunan dan perlengkapannya.

Tugas ketiga pesawat tersebut. secara kasar dapat digambarkan demikian: Saturnus V menyampaikan/melepaskan kedua pesawat lainnya di daerah operasi; Columbia mengawal, mengawasi dan menunggu Eagle selama ia menunaikan tugasnya, sedang Eagle membawa para astonot sampai di tempat pekerjaannya, ialah permukaan bulan.

Astronot Apollo XI ialah 1) Neil A. Armstrong, tiga puluh delapan tahun, 2) Kolonel Edwin F. Aldrin, tiga puluh sembilan tahun dan 3) Letnan Kolonel Michael Collins, tiga puluh delapan tahun. Apollo XI diluncurkan dari Cape Kennedy, Florida, AS pada hari Rabo malam tanggal 16 Juli 1969 pukul 20.32 WIB, dengan membawa ketiga antariksawan tersebut. di muka yang berada dalam pesawat induk Columbia. Beberapa saat Apollo XI menjulang ke atas untuk kemudian melengkung ke arah Barat di atas Lautan Teduh/Pasifik. Lebih kurang dua belas menit sesudah peluncuran, ketiga tingkat roket Saturnus dilepaskan dan Apollo XI memasuki orbit bumi. Selama dua setengah jam pesawat mengitari bumi, selama waktu mans para antariksawan sibuk memeriksa ribuan alat-alat pada pesawat. Kemudian mereka melepaskan diri dari daya tank bumi dan meluncur ke arah bulan. (Jarak bumi - bulan kurang lebih 400.000 km).

Tengah malam tanggal 19 Juli berikutnya Apollo XI masuk orbit bulan. Minggu 20 Juli Armstrong dan Aldrin bersiap-siap untuk pendaratan. Melalui terowongan yang tersedia mereka meninggalkan Command Module dan masuk dalam pesawat pendarat Eagle. Eagle memisahkan diri dari Columbia, tetapi untuk beberapa saat masih terbang berdekatan. Eagle mengitari bulan dengan kecepatan 1.615 m/detik dalam orbit dengan jarak kurang lebih 121,3 dan 99,3 km dari permukaan bulan. Setelah segala sesuatu berjalan baik, Columbia menjauhkan diri dari Eagle yang turun menuju permukaan bulan. Mendekati permukaan bulan Eagle mengeluarkan kakinya seperti kapal terbang waktu hendak mendarat. Senin 21 Juli 1969 Eagle mendarat di bagian permukaan bulan yang disebut Laut Ketenangan (Sea of Tranquility). "Laut" ini berbentuk lonjong, panjang 2700 m dan lebar 900 m. Pendaratan diatur sedemikian rupa hingga take off dari bulan nanti bisa terjamin. Berada di bulan kedua astronot itu tidak serta merta keluar dari pesawat. Lebih dulu mereka mengadakan pemeriksaan (checking) umum dengan teliti terhadap pesawat pendaratnya selama dua jam, kemudian makan dan istirahat empat jam, bangun tidur makan lagi, menetapkan duduknya pesawat dan barulah untuk pertama kali pinto pesawat dibuka.

Neil Armstrong keluar turun dari sebuah tangga yang bersatu dengan salah satu kaki pesawat. Dengan demikian adalah manusia pertama yang menjejakkan kakinya di bulan. Sementara itu Aldrin mengambil opname televisi dan potret tindak tanduk Armstrong untuk "laporan" ke bumi. Lebih kurang tiga puluh menit kemudian dia menyusul keluar dan Aldrin menjadi manusia kedua yang menjejak permukaan bulan. Kedua antariksawan ini berpakaian anti radiasi, anti partikel-partikel meteoroid, anti suhu yang dapat membahayakan, sedang di punggungnya menggendong alat pernapasan. Alat ini hanya cukup untuk empat jam pakai. Kala itu jangka waktu menjelajahi Laut Ketenangan ditetapkan kurang dari tiga jam, selebihnya untuk cadangan. Sebagai alat kerja dibawa sekop, alat pembor dan capit untuk mengambil tanah/debu dan batuan bulan. Juga dibawanya bendera dari seratus tiga puluh negara lebih - di antaranya bendera Indonesia- dan satu plat logam bertulisan yang ditinggalkan di bulan.

Gaya berat bulan hanya seperenam gaya berat bumi, sehingga orang merasa diri jauh lebih ringan, juga benda-benda yang dibawanya. Habis jangka waktu kerjanya kedua astronot naik kembali ke dalam pesawat Eagle. "Oleh-oleh" yang dibawanya berupa tanah/debu dan batu-batu semua seberat sekitar 20 kg. Makan dan istirahat sesuai dengan rencana dan sorenya take off meninggalkan bulan. Dalam waktu dua jam Eagle sudah berdekatan dengan Columbia (yang tinggal berisi astronot Collins yang tidak turut terjun di bulan) dan bersiap-siap untuk bersatu kembali. Columbia menyamakan tekanan udara dalam pesawatnya dengan tekanan udara dalam pesawat Eagle; pintu dibuka dan Armstrong dan Aldrin masuk dengan membawa serta "oleh-olehnya" dari bulan. Mereka telah bersatu kembali dengan Michael Collins dalam pesawat induk Columbia. Eagle yang tidak berawak lagi dijatuhkan kembali ke permukaan bulan untuk meneruskan tugas mekanisnya. Columbia mengitari bulan dua kali sambil bersiap-siap kembali ke bumi. Kecepatan terbang ditingkatkan dari 5500 km/jam sampai 8000 km/jam dan melepaskan diri dari gaya berat bulan, terbang pulang ke bumi. Tengah malam 24/25 Juli 1969, WIB, pesawat induk Columbia menyebur Laut Pasifik sekitar 1530 km Barat daya pulau Hawai, sekitar 14 km dari kapal induk Hornet yang sudah siap menunggu kedatangan Columbia.

Begitu keluar dari pesawat, pakaian para astronot diganti dengan pakaian isolasi dan mereka dimasukkan karantina 21 satu hari. Selama itu mereka menjadi "obyek" pemeriksaan para ahli: apakah jasmaniah tidak terjadi perubahan sehabis mereka "bertamasya" di bulan; apakah mereka tidak membawa serta kuman atau partikel penyakit yang bisa membahayakan manusia, dan sebagainya. Misi Apollo XI berhasil. Dunia gembira dan kagum.
Diterbitkan di: 19 April, 2012   

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2284482-apollo-xi-ternyata-membawa-bendera/#ixzz2JXu9ttjB

radar

http://www.engineeringtown.com/kids/images/stories/elektronika/radar.jpg 

Manusia memiliki penglihatan yang sangat terbatas. Kita hanya mampu melihat (jarak pandang) kira-kira kurang lebih sejauh 100 meter. Apalagi jika sedang hujan lebat ataupun kondisi lingkungan yang sedang berkabut, maka jarak pandang kita akan menurun drastis. Nah, untuk mengatasi permasalah tersebut ada sebuah alat yang dapat berfungsi sebagai ’mata’ yaitu yang disebut dengan Radar.
Radar adalah singkatan dari Radio Detection And Ranging yang dalam Bahasa Indonesianya berarti deteksi dan penjangkauan melalui gelombang radio.
Radar merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat peta benda-benda seperti posisi pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan. Walaupun sedang cuaca buruk seperti hujan lebat dan berkabut, namun dengan menggunakan radar,  informasi berupa jarak dan kecepatan suatu obyek dari posisi radar masih bisa didapatkan. Selain itu, radar dapat melihat obyek pada jarak yang sangat jauh (ratusan kilometer).
Radar dipasang berdasarkan kegunaannya, ada yang dipasang di pinggir pantai, di bandara, di kapal, di pesawat udara, di atas mobil, di atas panser, dan di tempat-tempat yang dirahasiakan. Oh iya, radar terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai fungsinya masing-masing loh, yaitu:
1. Antena
Antena yang terletak pada radar berbentuk piring parabola dan merupakan suatu antena pemantul.
2. Pemancar sinyal (Transmitter)
Transmitter berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui antena pemantul agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali.
3. Penerima sinyal (Receiver)
Receiver berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui antena pemantul.
Kegunaan Radar
Ternyata radar memiliki banyak fungsi loh, diantaranya adalah untuk keperluan:
1. Militer
Radar digunakan oleh militer untuk mendeteksi pesawat terbang lain dan untuk pertahanan dan penyerangan di udara.
2. Kepolisian
Radar digunakan  oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan.
3. Penerbangan
Untuk keperluan penerbangan, radar digunakan pada Air Traffic Control (ATC) yang merupakan kendali lalu lintas udara untuk  mengatur kelancaran lalu lintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat. ATC juga berfungsi memberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang sedang dituju.
4. Cuaca
Untuk keperluan cuaca, radar digunakan untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai dan untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.
5. Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.

Ilustrasi: engineeringtown.com
Dari berbagai sumber

sejarah ditemukannya roket

http://www.engineeringtown.com/kids/images/stories/penemuan/Roket.jpg 

Roket pertama dibuat di Cina pada abad ke-13. Semenjak awal di Cina, roket digunakan sebagai mercon/kembang api yang mampu melesat ke udara hingga membentuk kembang api raksasa di angkasa. Belakangan mercon dikembangkan menjadi roket dan dijadikan sarana untuk membawa muatan dengan tujuan perang maupun damai.

Pada masa perang, mercon berubah fungsi menjadi sarana peluncur panah api. Senjata ini antara lain digunakan tentara China atau Chin Tartar untuk menghalau serangan bangsa Mongolia yang dipimpin Kai Feng Fu pada tahun 1232.


Lewat jalur perdagangan, pengetahuan tentang pembuatan mercon itu sampai ke India dan bahkan sampai kepada bangsa barat. Ditangan bangsa barat mercon dikembangkan menjadi roket melalui serangkaian penelitian selama lima abad yaitu sejak abad ke-13 sampai ke-18. Nama Roket berasal dari Italia Rocchetta (yaitu sekering kecil), nama petasan kecil yang diciptakan oleh artificer Italia Muratori di 1379.

Nama-nama ilmuan barat yang mempunyai peran cukup nyata dalam perkembangan roket diantaranya Robert Anderson. Ilmuan Inggris ini pada tahun 1696 membuat cetakan roket dan campuran bahan bakar roket yang disebut propelan. Memasuki tahun 1806, roket sudah digunakan oleh armada perang Napoleon tetapi hasilnya belum akurat untuk menembak sasaran. Baru pada awal abad ke-20 muncul dua orang ilmuwan yang bermimpi menggunakan roket untuk ke ruang angkasa, yaitu Konstantin Tsiolkovsky dari Rusia dan Robert Goddard dari Amerika Serikat.

Roket modern bermula ketika Robert Goddard seorang insinyur dari Amerika Serikat meletakkan corong de Laval pada kamar pembakaran mesin roket, menggandakan daya dorong dan meningkatkan keefisienan pada roket. Kemudian pada tahun 1926, Robert Goddard berhasil meluncurkan roket pertama di Auburn Massachusetts. Roket ini menggunakan minyak dan oksigen dan bisa meluncur sampai ketinggian 12 meter. Selanjutnya Goddard merancang roket yang lebih besar dan lebih cepat, hingga bisa terbang sampai ketinggian 2 km.

Di tangan bangsa Jerman, yang dimotori Hermann Oberth dan Wernher von Braun, roket menjadi senjata ampuh sebagai peluru kendali disebut Roket V-2 (Vergelstungswaffe Zwei) yang digunakan pada perang dunia II. Mereka juga merintis pengembangan roket sebagai wahana pembawa muatan yang kemudian menjadi cikal bakal dalam memajukan roket modern.

Setelah perang dunia ke-II dengan kalahnya Jerman dan sekutunya, maka teknologi peroketan ini dibawa ke Uni Soviet dan Amerika Serikat. Di dua negara ini roket mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Amerika Serikat dan Uni Soviet mengembangkan roket untuk peluru kendali pada tahun 1950. Ditangan Konstantin Tsiolkovsky, Uni Soviet kemudian berhasil meluncurkan roket pembawa satelit Sputnik ke orbit di ruang angkasa pada 4 Oktober 1957. Keberhasilan peluncuran satelit untuk pertama kali itu disusul peluncuran roket yang membawa Sputnik II wahana ruang angkasa berawak. Dan pada tahun 1961, dengan menggunakan roket A-1 kosmonot pertama Rusia Yuri Gagarin menjadi orang pertama di dunia yang pergi keluar angkasa.

Sedangkan Amerika Serikat pada tahun 1969, dengan menggunakan roket Sarturnus V yang membawa pesawat Apollo yang diawaki oleh Neil Amstrong dan Edwin Aldrin membuat sejarah dengan menjadi manusia pertama yang menginjakan kakinya di bulan.

Saat ini angkasa luar menjadi bisnis yang sangat menjanjikan dengan nilai transaksi yang sangat besar, sehingga roketpun disewakan oleh beberapa pemasok untuk meluncurkan satelit komersial ke dalam orbit. Pemasok utama adalah NASA dan European Space Agency (ESA).

Dari berbagai sumber

Minggu, 06 Januari 2013

CAIRAN INFUS

NFUS CAIRAN INTRAVENA (Macam-Macam Cairan Infus)


jenis-cairan-infus Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:
  1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
  2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
  3. Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
  4. “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)
  5. Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
  6. Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
  7. Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain:
  1. Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Misalnya pada kasus infeksi bakteri dalam peredaran darah (sepsis). Sehingga memberikan keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral. Namun sering terjadi, meskipun pemberian antibiotika intravena hanya diindikasikan pada infeksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini tanpa melihat derajat infeksi. Antibiotika oral (dimakan biasa melalui mulut) pada kebanyakan pasien dirawat di RS dengan infeksi bakteri, sama efektifnya dengan antibiotika intravena, dan lebih menguntungkan dari segi kemudahan administrasi RS, biaya perawatan, dan lamanya perawatan.
  2. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika dimasukkan melalui mulut) yang terbatas. Atau hanya tersedia dalam sediaan intravena (sebagai obat suntik). Misalnya antibiotika golongan aminoglikosida yang susunan kimiawinya “polications” dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap melalui jalur gastrointestinal (di usus hingga sampai masuk ke dalam darah). Maka harus dimasukkan ke dalam pembuluh darah langsung.
  3. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal (anus), sublingual (di bawah lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).
  4. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak—obat masuk ke pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.
  5. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai. Misalnya pada orang yang mengalami hipoglikemia berat dan mengancam nyawa, pada penderita diabetes mellitus. Alasan ini juga sering digunakan untuk pemberian antibiotika melalui infus/suntikan, namun perlu diingat bahwa banyak antibiotika memiliki bioavalaibilitas oral yang baik, dan mampu mencapai kadar adekuat dalam darah untuk membunuh bakteri.
Indikasi Pemasangan Infus melalui Jalur Pembuluh Darah Vena (Peripheral Venous Cannulation)
  1. Pemberian cairan intravena (intravenous fluids).
  2. Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah terbatas.
  3. Pemberian kantong darah dan produk darah.
  4. Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu).
  5. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
  6. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
Kontraindikasi dan Peringatan pada Pemasangan Infus Melalui Jalur Pembuluh Darah Vena
  1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
  2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
  3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi dalam pemasangan infus:
  1. Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan jarum, atau “tusukan” berulang pada pembuluh darah.
  2. Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum infus melewati pembuluh darah.
  3. Tromboflebitis, atau bengkak (inflamasi) pada pembuluh vena, terjadi akibat infus yang dipasang tidak dipantau secara ketat dan benar.
  4. Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke dalam pembuluh darah.
Komplikasi yang dapat terjadi dalam pemberian cairan melalui infus:
• Rasa perih/sakit
• Reaksi alergi
Jenis Cairan Infus:

  1. Cairan hipotonik:
osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
  1. Cairan Isotonik:
osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
  1. Cairan hipertonik:
osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:
  1. Kristaloid:
bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam fisiologis.
  1. Koloid:
ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.


JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
  • Na 130 mEq
  • K 4 mEq
  • Cl 109 mEq
  • Ca 3 mEq
  • Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan:
    1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
    2. Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus
    3. Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
    4. Mempunyai efek vasodilator
    5. Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1B

Indikasi:
  1. Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
  2. < 24 jam pasca operasi
  3. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
  4. Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
  1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
  2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
  3. Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
  4. Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
KA-EN MG3
Indikasi :
  1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
  2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
  3. Mensuplai kalium 20 mEq/L
  4. Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
KA-EN 4A
Indikasi :
  1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
  2. Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
  3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):
  • Na 30 mEq/L
  • K 0 mEq/L
  • Cl 20 mEq/L
  • Laktat 10 mEq/L
  • Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
  1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
  2. Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
  3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:
    • Na 30 mEq/L
    • K 8 mEq/L
    • Cl 28 mEq/L
    • Laktat 10 mEq/L
    • Glukosa 37,5 gr/L
Otsu-NS
Indikasi:
  1. Untuk resusitasi
  2. Kehilangan Na > Cl, misal diare
  3. Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
Otsu-RL
Indikasi:
  1. Resusitasi
  2. Suplai ion bikarbonat
  3. Asidosis metabolik
MARTOS-10
Indikasi:
  1. Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
  2. Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
  3. Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
  4. Mengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
Indikasi:
  1. Stres metabolik berat
  2. Luka bakar
  3. Infeksi berat
  4. Kwasiokor
  5. Pasca operasi
  6. Total Parenteral Nutrition
  7. Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
AMINOVEL-600
Indikasi:
  1. Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
  2. Penderita GI yang dipuasakan
  3. Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)
  4. Stres metabolik sedang
  5. Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)

PAN-AMIN G
Indikasi:
  1. Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
  2. Nitrisi dini pasca operasi
  3. Tifoid

TATA SURYA

TATA SURYA 

Apa itu “Tata surya” kalau kita potong arti kata “tata” adalah bagian dari kata tertata,tersusun atau dalam kata lain saling berkait. Sedangkan kata “surya” adalah nama lain dari matahari. Namun dari sisi ilmu astronomi tata surya berarti “kumpulan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yaitu matahari sebagai pusatnya dan semua obyek yang mengelilinginya” ada 8 planet (dulu ada 9 tetapi seiring kemajuan teknologi dalam mengamati dan mempelajari 1 planet terjauh bernama Pluto akhirnya objek ini di keluarkan dari kategori planet),dan juga objek lain yang mengelilingi si bintang ada beberapa planet kerdil atau katai,173 satelit alami dan juga jutaan benda langit lain seperti komet,meteor,asteroid dan lain lain.

Perjalanan mengelilngi matahari atau orbit di ketahui berbentuk elips atau lonjong. Tata Surya terbagi menjadi 6 bagian,yang pertama adalah matahari sebagai pusat tata surya, empat planet bagian dalam(merkurius,venus,bumi,mars),sabuk asteroid, empat planet bagian luar (jupiter,saturnus,uranus,neptunus)dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Kalau di lihat dari luar angkasa menjauh sejauh mungkin keluar dari system tata surya, kumpulan benda langit ini seolah melayang layang di angkasa tanpa ada yang menopangnya,satu-satunya yang membuat mereka tetap tertata rapi adalah karena adanya gravitasi matahari. Matahari juga berputar pada porosnya,karena masanya yang luar biasa besar membuat gaya gravitasinya mampu mengikat objek lain dan berputar mengelilinginya. Kalau di lihat dari bumi semua benda langit termasuk matahari seolah olah bergerak dari timur ke barat,sebanarnya itu adalah gerak semu karena yang sebenarnya,bumi tempat kita berada inilah yang berputar pada porosnya layaknya gasing. "Apa bukti kalau bumi yang berputar dan bukan sebaliknya?"
Dulu memang tiada penjelasan secara ilmiah tetapi sekarang di jaman modern manusia telah mampu membuat peralatan untuk terbang keluar angkasa. Satelit,kamera bahkan manusia telah membuktikan kebenaranya karena manusia telahpun mampu hidup di luar angkasa berada di stasiun antariksa internasional ISS milik amerika beserta gabungan banyak Negara. Begitupun matahari, penjelasan bahwa matahari diam di tempatnya dan objek lainlah yg bergerak mengelinginya,dengan menerbangkan satelit ilmiah peneliti matahari bernama SOHO. Di bawah ini salah satu contoh wahana buatan manusia.


gb.1 adalah Pesawat ulang alik sedang loding dok di stasiun antariksa internasional(ISS)


Gb.2 Telescope HUBBLE yg mampu memandang jutaan tahun cahaya mengambil gambar beresolusi tinggi isi jagat raya


Gb.3 Dua satelit SOHO melotot mengawasi matahari 24 jam penuh


Gb.4 samping kiri bawah spirit dan opportunity adalah 2 rover penjelajah planet mars sudahpun 6 tahun lebih di sana

Masih ada ribuan benda di luar angkasa yg melayang layang maupun di daratan planet adalah hasil karya buatan manusia bertebaran memenuhi langit dengan berbagai fungsinya. Umumnya yang kita tau adalah satelit komunikasi yang saat ini kita sangat tergantung kepada fungsinya. Di tambah lagi dengan berbagai peralatan super canggih lainnya dengan fungsi dan tugas yg berbeda beda memenuhi orbit bumi. Dulu para ilmuwan hanya memberi penjelasan berupa teori,beruntung kita hari ini bisa mendapatkan penjelasan dengan bukti.



Gb.5 system tata surya tempat bumi kita


Gb.6 adalah galaksi bima sakti tempat tata surya kita berada
Tata surya kita ini berada di dalam kumpulan bermilyar bintang dan objek lain yang bernama galaksi bima sakti atau dalam bahasa inggris di sebut milkway. Selain bumi kita ini berputar mengelilingi matahari tata surya kita ini juga bergerak mengelilingi pusat galaksi bima sakti. Kalau di lihat dari tepian galaksi bima sakti, tata surya kita ini hanyalah sebutir pasir debu di angkasa.Alam ini begitu luas,galaksipun berada didalam kumpulan galaksi lain yang di namakan gugusan/cluster. Cluster ini terdiri dari ribuan galaksi dan ribuan cluster ada di dalam kumpulan bernama super cluster. Itu adalah susunan alam semesta di mana kita hidup sekarang ini.


Kita kembali ke tata surya. Kalau kita andaikan,bumi tempat kita berada ini dan planet planet lain adalah sekumpulan balon terbang melayang layang secara beraturan. Andaikan kita di perkecil dan berdiri di permukaan balon yang melayang layang seperti itulah sebenarnya kita berada saat ini. Berdiri di sebuah benda padat bernama bumi yang melayang di alam semesta tanpa ada penopang apapun. Percayakah anda? Seperti yang di katakana tadi bukti telah di sajikan di depan mata kita melalui media. Kita yang hanya sebagai pembaca tentu bersyukur dengan apa yang dilakukan oleh beberapa Negara maju. Adanya siaran tv di parabola,GPS,google map,komunikasi internasional adalah bagian dari sebuah bukti.
Itulah tadi penjelasan awal tentang tata surya dan beberapa penjelasan boleh di katakan sebagai bukti adanya sebuah kebenaran. Ada banyak penjelasan di internet yang bisa di pelajari.

Apa yang coba anda pikirkan sekarang ini, saya berharap ini bisa membuka minda kita bahwa kita begitu kecil bahkan sangat kecil kalau di lihat dari sisi ilmu jagat raya. Di bawah ini bias kita lihat skala sebenarnya mengenai ukuran bintang dan planet yang sudah di jumpai oleh manusia dengan teknologi yang sedia ada saat ini.

Gb.atas. Skala sesungguhnya ukuran bintang dan planet











stasiun luar angkas

MENGENAL STASIUN RUANG ANGKASA (ISS)


JUST SHARE GAN..(SORY KLO REPOST)
Part 1

Mengenal Stasiun Ruang Angkasa (ISS)


International Space Station (ISS) adalah sebuah fasilitas penelitian internasional yang sedang dirakit di orbit rendah Bumi. Konstruksi ISS dimulai pada tahun 1998 dan dijadwalkan selesai pada akhir 2011. Stasiun ini diperkirakan akan tetap beroperasi sampai setidaknya tahun 2015, dan mungkin sampai 2020. Dengan bentuk yang lebih besar dari stasiun ruang angkasa sebelumnya, ISS dapat dilihat dari Bumi dengan mata telanjang, dan sejauh ini, ISS merupakan satelit buatan terbesar yang pernah mengorbit bumi. ISS berfungsi sebagai laboratorium penelitian yang memiliki lingkungan mikro di mana awak melakukan eksperimen dalam ilmu biologi, kimia, fisiologi kedokteran, dan fisika, serta sebagai tempat pengamatan astronomi dan meteorologi.
Stasiun ini menyediakan lingkungan yang unik untuk pengujian sistem pesawat ruang angkasa yang akan dibutuhkan untuk misi ke Bulan dan Mars. ISS dioperasikan oleh kru Ekspedisi enam astronot dan kosmonot, dengan program stasiun, mempertahankan keberadaan manusia di ruang angkasa, sejak peluncuran Ekspedisi 1 pada tanggal 31 Oktober 2000, total sudah 10 tahun 81 hari. Program ini dengan demikian memegang rekor sampai saat ini dengan kehadiran terpanjang manusia tanpa gangguan di ruang angkasa, melampaui rekor sebelumnya selama 3.644 hari, pada kapal Mir.

Statistik ISS


  • COSPAR ID = 1998-067A
  • Call sign = Alpha
  • Crew = 6
  • Launch = 1998–2011
  • Launch pad = KSC LC-39, Baikonur LC-1/5 & LC-81/23
  • Mass = 375,727 kg (828,340 lb)
  • Length = 51 m (167.3 ft) (from PMA-2 to Zvezda)
  • Width = 109 m (357.5 ft) (along truss, arrays extended)
  • Height = c. 20 m (c. 66 ft) nadir–zenith, arrays forward–aft (27-11-09)
  • Pressurised volume = 837 m3 (29,561 cu ft)
  • Atmospheric pressure = 101.3 kPa (29.91 inHg, 1 atm)
  • Perigee = 347 km (187 nmi) AMSL (18 June 2010)
  • Apogee = 360 km (194 nmi) AMSL (18 June 2010)
  • Orbital inclination = 51.6 degrees
  • Average speed = 7,706.6 m/s (27,743.8 km/h, 17,239.2 mph)
  • Orbital period = 91 minutes
  • Days in orbit = 4444 (20 January 2011)
  • Days occupied = 3731 (20 January 2011)
  • Number of orbits = 69755 (20 January 2011)
  • Orbital decay = 2 km/month


*Statistics as of 23 May 2010

Tujuan di dirikannya ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah sebuah satelit yang sedang dikembangkan sampai saat ini. Terutama laboratorium penelitian, ISS menawarkan keuntungan lebih dari pesawat luar angkasa seperti NASA Space Shuttle karena merupakan platform jangka panjang di ruang angkasa, di mana studi bisa dilakukan dalam waktu yang lama. Para ilmuwan di Bumi memiliki akses cepat ke data kru dan dapat memodifikasi eksperimen atau memulai yang baru, manfaat umumnya tidak tersedia di pesawat luar angkasa tak berawak.

ISS menyediakan lokasi yang relatif aman, yaitu pada Orbit Rendah Bumi untuk menguji sistem pesawat ruang angkasa yang akan diperlukan untuk misi ke Bulan dan Mars. Hal ini memberikan pengalaman dalam perawatan, perbaikan, penggantian, dan sistem on-orbit, yang penting dalam operasi pesawat ruang angkasa lebih jauh dari Bumi. Risiko berkurang, dan kemampuan pesawat antarplanet yang makin maju.
Bagian dari misi awak adalah penjangkauan pendidikan dan kerjasama internasional. Awak ISS memberikan kesempatan bagi siswa di Bumi dengan membuat eksperimen, membuat demonstrasi pendidikan, dan memungkinkan untuk partisipasi siswa dalam kelas versi percobaan ISS, eksperimen penyelidik NASA, dan kegiatan rekayasa ISS. Program ISS itu sendiri, dengan kerjasama internasional yang mewakili, memungkinkan 14 negara untuk hidup dan bekerja bersama dalam ruang angkasa, memberikan pelajaran untuk misi multinasional di masa depan.

Perakitan ISS



Perakitan Stasiun Luar Angkasa Internasional, dimulai pada November 1998. Astronot menginstal spacewalks setiap elemen. 15 September 2010, mereka telah menyelesaikan 150, sebanyak 944 jam aktivitas ekstra (EVA), semua ditujukan untuk perakitan dan pemeliharaan stasiun. Dua puluh delapan spacewalks ini berasal dari airlocks, sedangkan 122 sisanya diluncurkan dari stasiun.

Segmen pertama dari ISS, Zarya, diluncurkan pada tanggal 20 November 1998 dari roket Proton Rusia, menyusul dua minggu kemudian diluncurkan Unity, ini yang paling pertama dari tiga modul node yang diluncurkan pesawat penerbangan Space Shuttle STS-88. Pada bulan Juli 2000 modul Zvezda Rusia ditambahkan, memungkinkan awak maksimum sampai 3, untuk menetap di ISS terus menerus. Ekspedisi 1, tiba pada bulan November 2000 dengan Soyuz TM-31, di tengah-tengah antara penerbangan dari STS-92 dan STS-97. Kedua penerbangan Space Shuttle masing-masing menambahkan segmen dari stasiun Terpadu Struktur Truss, yang menyediakan stasiun embrio dengan komunikasi, bimbingan, grounding listrik (di Z1), dan daya melalui panel surya terletak di rangka P6.


Selama dua tahun ke depan stasiun terus berkembang. Sebuah roket Soyuz-U menyampaikan kompartemen Pirs docking. Discovery, Atlantis, dan Endeavour mengantarkan laboratorium Destiny dan quest airlock, selain lengan robot utama stasiun, Canadarm 2, dan beberapa struktur terpadu truss.
Jadwal ekspansi itu terganggu oleh kehancuran dari Space Shuttle Columbia on STS-107 pada tahun 2003, dengan kekosongan yang dihasilkan dalam program perakitan Space Shuttle, stasiun menghentikan sampai peluncuran Discovery pada STS-114 pada tahun 2005.

Dimulainya kembali perakitan ditandai dengan kedatangan Atlantis, STS-115, yang mengantarkan set kedua stasiun panel surya. Beberapa segmen rangka lebih dan satu set ketiga panel diantarkan pada STS-116, STS-117, dan STS-118. Sebagai akibat dari perluasan atas kemampuan stasiun pembangkit listrik, modul lebih bertekanan bisa ditampung, dan node Harmony dan laboratorium Eropa Columbus ditambahkan. Ini diikuti segera setelah oleh dua komponen pertama Kibo. Pada bulan Maret 2009, STS-119 menyelesaikan Struktur terpadu Truss dengan instalasi set keempat dan terakhir dari panel surya. Bagian terakhir dari Kibo diantarkan pada Juli 2009 pada STS-127, diikuti oleh modul Poisk Rusia. Ketiga, Tranquility, diantarkan pada bulan Februari 2010 selama STS-130 oleh Space Shuttle Endeavour, di samping Cupola, diikuti Mei 2010 oleh modul Rusia penultima, Rassvet, diantarkan oleh Space Shuttle Atlantis pada STS-132.

Pada Mei 2010, ISS terdiri dari empat belas modul bertekanan dan Struktur Terpadu Truss yang lengkap. Rencananya mereka akan meluncurkan Modul Leonardo, Laboratorium Serbaguna Rusia, Modul Nauka dan sejumlah komponen eksternal, termasuk Lengan Robot Eropa dan Alpha Magnetic Spectrometer (AMS-02). Proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2011, di mana titik stasiun akan memiliki massa lebih dari 400 metrik ton.

Sampai saat ini ISS mempunyai 14 modul, yaitu

Module = Zarya
Assembly mission = 1A/R
Launch date = 20 November 1998
Launch system = Proton-K
Nation = Russia (builder) USA (financier)


Module = Unity
Assembly mission = 2A
Launch date = 4 December 1998
Launch system = Space Shuttle Endeavour, STS-88
Nation = USA

Module = Zvezda
Assembly mission = 1R
Launch date = 12 July 2000
Launch system = Proton-K
Nation = Russia

Module = Destiny
Assembly mission = 5A
Launch date = 7 February 2001
Launch system = Space Shuttle Atlantis, STS-98
Nation = USA

Module = Quest
Assembly mission = 7A
Launch date = 12 July 2001
Launch system = Space Shuttle Atlantis, STS-104
Nation = USA


Module = Pirs
Assembly mission = 4R
Launch date = 14 September 2001
Launch system = Soyuz-U, Progress M-SO1
Nation = Russia


Module = Harmony
Assembly mission = 10A
Launch date = 23 October 2007
Launch system = Space Shuttle Discovery, STS-120
Nation = Europe (builder) USA (operator)


Module = Colombus
Assembly mission = 1E
Launch date = 7 February 2008
Launch system = Space Shuttle Atlantis, STS-122
Nation = Europe


Module = Kib? Experiment Logistics Module
Assembly mission = 1J/A
Launch date = 11 March 2008
Launch system = Space Shuttle Endeavour, STS-123
Nation = Japan


Module = Kib? Pressurised Module
Assembly mission = 1J
Launch date = 31 May 2008
Launch system = Space Shuttle Discovery, STS-124
Nation = Japan


Module = Poisk
Assembly mission = 5R
Launch date = 10 November 2009
Launch system = Soyuz-U, Progress M-MIM2
Nation = Russia


Module = Tranquillity
Assembly mission = 20A
Launch date = 8 February 2010
Launch system = Space Shuttle Endeavour, STS-130
Nation = Europe (builder) USA (operator)


Module = Cupola
Assembly mission = 20A
Launch date = 8 February 2010
Launch system = Space Shuttle Endeavour, STS-130
Nation = Europe (builder) USA (operator)


Module = Rassvet
Assembly mission = ULF4
Launch date = 14 May 2010
Launch system = Space Shuttle Atlantis, STS-132
Nation = Russia



Sumber Tenaga ISS

Photovoltaic (PV) panel surya ISS. Segmen Rusia seperti pesawat ulang ali, menggunakan 28 volt DC sebagian disediakan oleh empat panel surya dipasang langsung ke Zarya dan Zvezda. Sisanya stasiun menggunakan 130-180 V DC dari PV panel AS diatur sebagai empat pasang sayap. Setiap sayap memproduksi hampir 32,8 kW.
Power stabil dan dibagi pada 160 V DC dan dikonversi menjadi. Tegangan distribusi yang tinggi memungkinkan lebih kecil, ringan konduktor. Kedua stasiun segmen berbagi kekuasaan dengan konverter, penting karena pembatalan Rusia Sains Power Platform membuat Orbital Segmen Rusia tergantung pada panel AS.
Stasiun ini menggunakan baterai isi ulang nikel-hidrogen untuk daya secara terus menerus selama 35 menit setiap orbit 90 menit. Baterai diisi ulang di sisi siang hari bumi. Mereka memiliki masa 6,5 tahun (lebih dari 37.000 charge / siklus discharge) dan akan secara teratur diganti selama masa 20 tahun diantisipasi dari stasiun.

Sejarah Stasiun Ruang Angkasa (ISS)



Stasiun Luar Angkasa Internasional merupakan penyatuan beberapa proyek stasiun ruang angkasa nasional yang berasal selama Perang Dingin. Pada awal 1980-an, NASA berencana meluncurkan stasiun ruang angkasa modular yang disebut Freedom sebagai counterpart ke Salyut dan stasiun ruang angkasa Mir (Uni Soviet), sedangkan Uni Soviet berencana untuk membangun Mir-2 pada 1990-an sebagai pengganti untuk Mir. Karena keterbatasan anggaran dan desain, Freedom tidak pernah berkembang.
Dengan jatuhnya Uni Soviet dan berakhirnya perlombaan ke luar angkasa, freedom hampir dibatalkan oleh Amerika Serikat. Kekacauan ekonomi pasca-Soviet di Rusia menyebabkan pembatalan Mir-2, walaupun hanya setelah dasar blok nya, DOS-8, telah dibangun. Kesulitan anggaran serupa juga dihadapi oleh negara-negara lain dengan proyek stasiun ruang angkasa, yang diminta pemerintah Amerika untuk berunding dengan negara-negara Eropa, Rusia, Jepang, dan Kanada pada awal 1990 untuk memulai sebuah proyek kolaborasi.
Pada bulan Juni 1992 Presiden Amerika George HW Bush dan Presiden Rusia Boris Yeltsin sepakat untuk bekerja sama dalam eksplorasi ruang angkasa. Perjanjian yang terjadi antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia Mengenai Kerjasama dalam program Exploration and Use of Outer Space for Peaceful Purposes, dengan satu astronot Amerika dikerahkan untuk ruang stasiun Mir Rusia dan dua kosmonot Rusia dikerahkan untuk Pesawat Ulang Alik.
Pada bulan September 1993, Wakil Presiden Amerika Al Gore, Jr, dan Perdana Menteri Rusia Viktor Chernomyrdin mengumumkan rencana untuk sebuah stasiun ruang angkasa baru, yang akhirnya menjadi Stasiun Luar Angkasa Internasional. Mereka juga sepakat, dalam persiapan untuk proyek baru, bahwa Amerika Serikat akan sangat terlibat dalam program Mir sebagai bagian dari kesepakatan yang kemudian dimasukkan Space Shuttle docking pengorbit dengan Mir.
Menurut rencana program ISS, mereka akan menggabungkan stasiun-stasiun angkasa yang direncanakan dari semua lembaga peserta: NASA Freedom, RSA's Mir-2 (dengan DOS-8 kemudian menjadi Zvezda), ESA Columbus, dan laboratorium Kibo Jepang. Ketika modul pertama, Zarya, diluncurkan pada tahun 1998, stasiun ini diharapkan akan selesai pada tahun 2003. Penundaan telah menyebabkan revisi tanggal penyelesaian diperkirakan tahun 2011.

Orbit Control

ISS dipertahankan dalam orbit hampir melingkar dengan ketinggian rata-rata minimal 278 km (173 mil) dan maksimum 460 km (286 mil). Ini bergerak pada kecepatan rata-rata 27.724 kilometer (17.227 mil) per jam, dan menyelesaikan 15,7 orbit per hari. Ketinggian maksimum normal. 425 km (264 mil) untuk memungkinkan misi Soyuz. ISS terus kehilangan ketinggian karena drag atmosfer, perlu ditingkatkan untuk lebih tinggi beberapa ketinggian setiap tahunnya, meningkatkan ketinggian ISS dapat dilakukan oleh dua stasiun mesin utama pada modul layanan Zvezda, space shuttle, atau dengan ESA ATV. Diperlukan waktu sekitar dua orbit (tiga jam) untuk meningkatkan ke ketinggian yang lebih tinggi.

Komunikasi ISS



Radio komunikasi dan telemetri memberikan data ilmiah, terhubung antara stasiun dan Pusat Kontrol Misi. Radio link juga digunakan selama prosedur rendezvous dan docking dan untuk komunikasi audio dan video antara awak kapal, pengendali penerbangan dan anggota keluarga. Akibatnya, ISS dilengkapi dengan sistem komunikasi internal dan eksternal digunakan untuk tujuan yang berbeda.
Orbital Segmen Rusia berkomunikasi langsung dengan bumi melalui antena Lira mount ke Zvezda. Antena Lira juga memiliki kemampuan untuk menggunakan data Luch sistem relay satelit. Sistem ini, digunakan untuk komunikasi dengan Mir , jatu rusak selama tahun 1990-an, dan sebagai hasilnya tidak lagi digunakan, meskipun baru dua satelit Luch: Luch-5A dan Luch-5B direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2011 untuk mengembalikan kemampuan operasional sistem. Sistem komunikasi lain Rusia adalah Voskhod-M, yang memungkinkan komunikasi telepon internal antara Zvezda, Zarya, Pirs, Poisk dan USOS, dan juga menyediakan link radio VHF ke bumi pada pusat kontrol melalui antena pada eksterior Zvezda's.



TKP

OBSERVASI LANGIT INDONESIA