Jumat, 18 Oktober 2013

Tahapan Pengambilan Keputusan

A. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan yang rasional merupakan proses yang komplek. Delapan step rational decision making proses:
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
Dalam proses pengambilan keputusan, kita tidak dapat dengan mudah melakukan prediksi akan dampak ke depannya. Oleh karena itu, dalam menentukan keputusan kita pun harus memperhatikan prinsip-prinsipnya, antara lain:
Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
Perhitungkan hanya perbedaannya:
-          Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
-          Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan

Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama)

B. Faktor-faktor pada Ekonomi Teknik

Faktor Pembayaran Tunggal (Single Payment, F/P dan P/F)
Formula ini dibuat untuk dapat menentukan jumlah uang yang akan datang (F) setelah n tahun (periode) dari investasi tunggal (P).

Faktor Uniform-Series Present Worth Factor dan Capital Recovery Factor (P/A dan  A/P)
Faktor ini bertujuan untuk mencari Pembayaran Tunggal dari investasi seragam yang dilakukan atau pembayaran seragam dari investasi tunggal yang dilakukan.
Sinking Fund Factor dan Uniform-Series Compound-Amount Factor (A/F dan F/A)
Faktor ini bertujuan untuk mencari Pembayaran Tunggal dimasa yang akan datang dari investasi seragam yang dilakukan atau pembayaran seragam dari investasi tunggal yang akan datang yang dilakukan.

Perhitungan Menggunakan Notasi Standar
No    Dicari    Diberikan    Faktor    Persamaan    Formula
1    P    F    (P/F,i,n)    P = F (P/F,i,n)    P = F[1/(1+i)n]
2    F    P    (F/P,i,n)    F = P (F/P,i,n)    F = P(1+i)n
3    P    A    (P/A,i,n)    P = A (P/A,i,n)    P = A{[(1+i)n-1]/i(1+i)n}
4    A    P    (A/P,i,n)    A = P (A/P,i,n)    A = P{i(1+i)n/[(1+i)n-1]}
5    A    F    (A/F,i,n)    A = F (A/F,i,n)    A = F{i/[(1+i)n-1]}
6    F    A    (F/A,i,n)    F = A (F/A,i,n)    F = A{[(1+i)n-1]/i}

C. Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai batas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan ) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Faktor-faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut :
-          kebutuhan dana
-          persaingan
-          kebijakan pemerintah
-          target laba yang diinginkan
-          jangka waktu
-          kualitas jaminan
-          reputasi perusahaan
-          produk yang kompetitif
-          hubungan baik
-          jaminan pihak ketiga

Secara umum ada 2 metode dalam perhitungan bunga yaitu efektif dan flat. Namun dalam praktek sehari-hari ada modifikasi dari metode efektif yang disebut dengan metode anuitas.
Metode Efektif
Metode ini menghitung bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya. Rumus perhitungan bunga adalah :

Bunga = SP x i x (30/360)
SP        = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i           = suku bunga per tahun
30        = jumlah hari dalam 1 bulan
360      = jumlah hari dalam 1 tahun.

Misalnya, Anda mengajukan kredit dengan jangka waktu 24 bulan sebesar Rp 24.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun. Anda berniat melakukan pembayaran pokok pinjaman Rp 1.000.000,00 per bulan sampai lunas. Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit.

Bunga efektif bulan 1 = Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00

Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 1.000.000,00 + 200.000,00 = Rp 1.200.000,00

Bunga efektif bulan 2 = Rp 23.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 191.666,67

Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah
Rp 1.000.000,00 + 191.666,67 = Rp 1.191.666,67

Angsuran bulan kedua lebih kecil dari angsuran bulan pertama. Demikian pula untuk bulan-bulan selanjutnya, besar angsuran akan semakin menurun dari waktu ke waktu.
Metode Anuitas
Merupakan modifikasi dari metode efektif. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Rumus perhitungan bunga sama dengan metode efektif yaitu :

Bunga = SP x i x (30/360)
SP        = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i           = suku bunga per tahun
30        = jumlah hari dalam 1 bulan
360      = jumlah hari dalam 1 tahun.

Biasanya Bank memiliki aplikasi software yang secara otomatis menghitung bunga anuitas. Dalam kasus di atas, tabel perhitungan akan muncul sebagai berikut :

Bulan    Saldo    Bunga Anuitas    Angsuran Pokok    Angsuran Total
0    24.000.000    0    0    0
1    23.092.522    200.000    901.478    1.107.478
2    22.177.481    192.438    915.040    1.107.478
Bunga anuitas bulan 1 = Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 907.478,00 + 200.000,00 = Rp 1.107.478,00
Bunga anuitas bulan 2 = Rp 23.092.522,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 192.438,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 915.040,00 + 192.438,00 = Rp 1.107.478,00

menurut analisi pribadi syaa Terlihat bahwa angsuran bulan kedua sama dengan angsuran bulan pertama dan seterusnya dimana besarnya angsuran akan tetap sama sampai dengan selesainya jangka waktu kredit.
Metode Flat
Dalam metode ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal. Rumus perhitungannya adalah :
Bunga per bulan = (P x i x t) : jb
P          = pokok pinjaman awal
i           = suku bunga per tahun
t           = jumlah tahun jangka waktu kredit
jb         = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit.

Karena bunga dihitung dari pokok awal pinjaman, maka biasanya suku bunga flat lebih kecil dari suku bunga efektif. Dalam contoh kasus di atas misalkan bunga flat sebesar 5,3739 % per tahun.
Bunga flat tiap bulan selalu sama       = (Rp 24.000.000,00 x 5,3739% x 2 ) : 2  = Rp 107.478,00
Angsuran pinjaman bulan 1
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 = Rp 1.107.478,00
Angsuran pinjaman bulan 2
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah
Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 = Rp 1.107.478,00

DAFTAR PUSTAKA
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/B7E418EC-FE5B-49F3-95DC-0F9980F76942/1481/MemahamiBungaKredit.pdf
http://lailastudent.blogspot.com/2010/11/pengertian-bunga-bank.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar