Kota Seoul sekarang sudah menjadi salah satu kota termodern di dunia. Bahwa kota ini mulai mempunyai ‘trendsetter’ di di dunia, Seoul juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata terkemuka dan kota termahal di Asia setelah Jepang. Untuk itu, pemerintah kota Seoul berbuat yang terbaik untuk kotanya, salah satunya memperbaiki keadaan lingkungan dan arsitekturnya untuk menjadi tempat yang mempesona.
Ada satu sungai kota, dimana dulunya adalah sebuah sungai kumuh di Seoul, sekitar 5 tahun lalu. Dan sekarang, sungai ini menjadi salah tempat wisata terkemuka kota Seoul. Itulah sungai Cheonggyecheon. Sungai ini sangat indah, sekarang. Tempat melepas lelah atau hanya bersantai, warga Seoul dan wisatawan2 sangat menikmati indah dan nyamannya sungai ini.
Terakhir, aku ke Seoul 2 tahun yang lalu, awal musim gugur. Udara sudah sejuk, sering hujan dan membuat suasana Seoul redup dan indah. Kafe2 menawarkan kenyamanan yang membuat kita bisa hanya santai seharian, tetapi sungai Cheonggyecheon menawarkan ‘keindahan’ yang lain, tanpa mengeluarkan biaya. Itlah kebanggaan warga dan pemerintah kota Seoul.
Sungai ini terletak di jantung kota Seoul. Air sungai ini sangat tenang, tidak terlihat riak2 air. Tetapi di daerah selatan sungai ini, adalah daerah yg cukup dalam, menjadi tempat warga bisa menangkap ikan. Memang sepertinya, beberapa warga Seoul masih mencari ikan untuk kebutuhan hidupnya. Walau demikian, tetap warga kota memiliki kesadaran untuk menjaga kehidupan ikan2 di sungai itu dan tetap memelihara kebersihan air dan lingkungannya.
Beberapa titik di sepanjang sungai ini, dijadikan tempat untuk memancing ikan. Walau begitu, warga kota yang menggantungkan hidupnya dengan meancing ikan disini, tetap menjaga kebersihan lingkungannya.
Beberapa tempat di selatan sungai ini, merupakan daerah dalam, tidak terdapat riak2 air dan menadikan ’surga’ untuk ikan2 air tawar. Semua warga dan wisatawan – yang aku lihat dan perhatikan – tidak ada yang membuang barang / sampah sama sekali.
Jika kita / warga kota tidak ingin bergabung dengan ‘keramaian’ sungai ini, pemda tetap menempatkan kursi2 kayu untuk duduk2 di ‘kesunyian’ sungai ini. Mungkin mereka hanya memandang beberapa ikan yang sering muncul ke atas.
Sepanjang sungai ini, bisa di seberangi di tempat2 tertentu. Detail dan desainnya sangat memperhatikan keselarasan lingkungan. Untuk menyeberang tidak menggunakan jembatan beton, tetapi lebih alami dengan membuat batu2 loncatan sperti foto di atas ini.
Lebih ke selatan, sungai Cheonggyecheon menawarkan hal yang lain, yaitu ‘keramaian dan kesibukan’ bahkan festival kota sering diadakan disini.
Di beberapa tempat, sungai ini menawarkan ‘kehidupan bermain air’ untuk warga dan wisatawan. Tidak semua titik di sungai ini bisa untuk sekedar berjalan di air seperti foto di atas ini. Dan tempat ini benar2 selalu penuh, untuk hanya sekedar merasakan air dan ‘mandi’ di sungai ini.
Di titik lain dari sungai ini, menawarkan suatu keindahan arsitektur kota yang menjadikan kota Seoul merupakan salah satu kota terindah di asia. Desain dan detail arsitekturnya sangat terasa dan membuat warga dan wisatawan kota Seoul merasakan ‘keajaiban’ kehidupan sungai di tengah kota.
Terlihat perbandingan jalur sungai Cheonggyecheon antara yg benar2 di jantung kota Seoul ( sangat terasa dengan gedung2 tinggi downtown kota Seoul ) dan pinggiran kota ( adalah gedung2 4-5 lantai menandakan di lingkungan pinggiran kota ), tetap terdapat DAS ( Daerah Aliran Sungai ) dengan konsep nyaman dan lebah ( sekitar 3-4 meter ) di kanan-kiri sungai itu.
Bedanya adalah, jika di jantung kota, di desain dengan artistic, sesuai konsep yang diemban dari kota Seoul, tetapi di pinggiran kota hanya sekedar untuk berjalan kaki tanpa desain yang artistic namun tetap nyaman.
Konsep ’sungai’ sangat sesua untuk yg di jantung kota, adalah sebuah sungai yang selalu ‘mengalir’ dengan lekuk2 dan titik2 potong seperti sungai yang sebenarnya. Jika dilihat dari atas, sungai ini sangat indah …..
Pemerintah kota Seoul, sering membuat Festival2, guna menarik minat wisatawan2 asing dan warga kota untuk menikmati ‘kehidupan’ sungai di Seoul. Jika malam hari, banyak tergantung lentera2 khas Korea, betebaran di sungai itu.
Setiap beberapa periodik setahun, pemerintah kota Seoul membuat semacam Festival untuk warga. Dan biasanya di promosikan untuk wisatawan asing supaya mereka bisa melihat festival itu. Temanya berbeda2.
Untuk malam hari, ’special lighting’ memang peranan penting. Tata lampu yang artistic membuat sungai ini sangat indah dan bisa ‘menyihir’ masyarakat. Biasanya, dibuat ‘dancing fountain’, air mancur menari dangan musik tradisional sampai disko.
Sebenarnya, ’special lighting’ tidak dibuat dengan lampu2 mahal, seperti yang banyak dibuat oleh arsitek2 Indonesia ( yg biasanya di datangkan dari Eropa ; Jerman adh yang terbaik ). Tetapi, ternyata aku bisa melihat bahwa merk lampu ini adalah dari Korea. Dan jika di lihat foto diatasnya, lampu ini bisa membuat konsep ’special lighting’ yang luar biasa …..
Dulunya, sungai ini sangat kumuh ( aku bayangkan seperti sungai Ciliwung ), bila dibandingkan foto di atas ini, sebuah foto keadan sungai Cheonggyecheon lebih dari 5 tahun lalu. Sungai ini, dulunya adalah tempat berkumpulnya warga setelah Perang Korea tahun 1950 – 1953 dan menjadi tempat bagi pendatang baru guna mengadu nasib di Seoul.
Ini adalah sungai Cheonggyecheon lebih dari 5 tahun lalu. Dengan konsep dan strategi pemerintah kota, bisa membuat sungai ini menjadi symbol ‘modernisasi’. Pemerintah kota membuat tempat2 tinggal untuk penduduk di bantaran sungai dan mulai untuk merenovasi dan merevitalisasi sungai Cheonggyecheon ini, walau mulainya warga disana berkeberatan untuk pindah ke apartemen2 murah yang disediakan oleh pemerintah kota ( lihat tulisanku (Bab 2) Konsep Pemukiman di Seoul, Korea Selatan: Pembangunan dan Pengembangan Perumahan ).
Sekitar tahun 1970-an, pemerintah kota Seoul mulai sibuk untuk menjadikan kota ini dan fasilitas2nya, untuk ‘membuktikan’ diri menjadi kota yang bisa membuat warganya sejahtera. Salah satunya adalah sungai Cheonggyecheon ini, menjadi symbol ‘modernisasi’ untuk Korea Selatan. Dan tahun 2003, pemerintah kota Seoul, membuat konsep untuk mendesain kota yang ramah lingkungan. Sungai ini membuat symbol, bukan hanya symbol modernisasi saja tetapi symbol ‘ramah lingkungan’. Dan ternyata, ‘kelahiran kembali’ sungai ini dapat menurunkan tingkat polusi udara dan kian menyejukkan udara di tengah kota …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar