Minggu, 30 Juni 2013

Pluralisme


Spirit pluralism

      Maarif intitut bukan milik Muhammadiyah atau Islam saja , melainkan milik bangsa ini yang hendak menyemaikan kemanusiaan . inilah Ikon yang dibangun Maarif intitut for Humanity. Dalam usia yang masih muda aktufitas yang dikerjakan yang dikerjakan sebernya memberikan petanda yang sangat baik ketika sebagian anak bangsa sibuk dengan rutual politikyang sangat melelahkan, kadang nyaris membuat frustasi dan kehilangan akal sehat.
      Gagasan dari maarif institute akan menjadi referensi aktivis gerakan antara iman dan kemanusiaan adalah tentang spirit pluralism yang menjadi landasan kokoh dalam menjalankan kesamaan dihadapan tuhan. Maarif intitut jelas memberikan pandangan yang sangat fundamental Tentang pluralisme sebagai metode dan praktis tentang keimanan seseorang.
       Spirit pluralisme , oleh sebab itu harus menjadi pijakan aktivis gerakan antara iman dan kemanusiaan.dengan spirit pluralisme kita dituntut dengan benar-benar membumikan iman. Iman bukan sekedar sebutan yang berada didunia langit, yang jauh dari jangkauan manusia. Iman merupakan pijakan yang harus yang membawa para penganut agama bergerak sebagai manusia yang ada di muka bumi. Inilah yang sebenarnya kita maknai sebagai dialog kemanisiaan di Indonesia.
     Hal itu sangat penting sebab selama ini keimanan seakan-akan, hanya berhubungan dunia langit yang suci. Merupakan wilayah yang penuh dengan dusta dan kenistaan dan oleh karna itu harus dihindari antara oleh umat beragama. oleh sebab itu pemikiran semacam benar membut itu harus dilengserkan segera sebab kita dimuka bumi benar –benar membutuhkan iman yang mampu menyapa manusia dan kemanusiaan.
     Kita sekarang benar-benar membutuhkan iman yang membumi. Bukan iman yang berada dilangit kita benarbenar menghendaki umat beriman untuk saling menyapa dalam kemanusiaan. Kita benar-benar membutuhkan iman yang mampu merangkul perbedaan sebagai rahmat untuk manusia.
      Dalam konteks seperi itu saya percaya apa yang telah dan akan dilakukan oleh mariif institute sebagai peresmian bersama gerakan antara iman dan kemanusiaan yang lain akan menjadi pijakan dan referensi para aktivis gerakan antara iman. Kita benar-benar butuh referensi teologis yang mampu menciptakan kebersamaan dalam bingkai kemanusiaan dan keindonesiaan, bukan dalam bingkai parokialisme dan keimanan yang sempit.
      olehkarna itu perlu ada sifat toleransi yang tinggi dalam menjalani kehidupan dan berbangsa. salah satu contoh dalam mengisi kemerdekaan yang. apa yang dilakukan Maarif institut contohnya merupakan hal perlu bangsa ini lakukan karna bangsa ini merupaka bangsa yang Hetrogen. yang terdiri berbagai macam agama suku, bangsa.         

Ditulis: oleh joko suhartono
Sumber referensi  :   Kompas
                               Maarif institut
                               http:/www.google.com
                               http:/www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar